Selasa, 15 Februari 2022

Berpikir Komputasional

 Sejarah Singkat Berpikir Komputasional

Istilah computational thinking atau berpikir komputasional pertama kali dikenalkan oleh Seymor Papert pada tahun 1980 dan 1996. Di tahun 2014, pemerintah Inggris memasukkan materi pemrograman ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah, tujuannya bukan untuk mencetak pekerja software (programmer) secara massif tetapi untuk mengenalkan Computational thinking (CT) sejak dini kepada siswa. Pemerintah Inggris percaya Computational thinking (CT) dapat membuat siswa lebih cerdas dan membuat mereka lebih cepat memahami teknologi yang ada di sekitar mereka.


Apa itu berpikir komputasional ?

Berpikir komputasional atau computational thinking merupakan cara berpikir untuk melihat suatu masalah dan menemukan solusi secara sistematis hingga dapat dipahami oleh manusia, komputer, atau keduanya. 




Terdapat 4 fondasi berpikir komputasional : 
  • Dekomposisi 
  • Pengenalan Pola 
  • Abstraksi 
  • Penyusunan Algoritma 
Dekomposisi : kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagianbagian yang lebih kecil yang terstruktur atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Misalnya memilah ‘Drive/Direktori’ dalam sebuah komputer berdasarkan komponen penyusunnya: File dan Direktori.
Pengenalan pola : kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data. Misalnya mengenali pola jenis file dari ekstensinya, seperti file sistem, file eksekusi, atau file data.
Abstraksi : melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut. Misalnya dengan menempatkan semua file sistem di folder Windows, file program di folder Program Files, file dokumen di Folder My Document dan file pendukung di drive atau direktori terpisah. 
Algoritma : mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah atau informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama 

Karakteristik berpikir komputasional adalah: 

  1. Mampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain 
  2. Mampu mengorganisasi dan menganalisa data 
  3. Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi 
  4. Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma 
  5. Mampu melakukan identifikasi, analisa dan implementasi solusi dengan berbagai kombinasi langkah / cara dan sumber daya yang efisien dan efektif 
  6. Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda

Senin, 14 Februari 2022

Perbedaan Kurikulum -13 & Kurikulum Merdeka

 


S

ebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran, Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi murid. Karakteristik utama dari kurikulum ini yang mendukung pemulihan pembelajaran adalah:

  • Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
  • Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
  • Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan, mengembangkan keterampilan, serta menguatkan pengembangan enam dimensi profil pelajar Pancasila. Melalui projek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting seperti gaya hidup berkelanjutan, toleransi, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi. Projek ini melatih peserta didik untuk melakukan aksi nyata sebagai respon terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan perkembangan dan tahapan belajar mereka. Projek penguatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Panduan dan contoh projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat diakses dalam link : Merdeka Mengajar.

Jika suka dan bermanfaat artikel di atas, silakan beri komentardan ikuti blog kami..
Terima kasih.
























Senin, 07 Februari 2022

Prestasi anak Skwada 2021

Renata Cahaya Shuhada adalah figur Anak Skwada yang telah menorehkan prestasi mewakili kabupaten di tingkat Propinsi untuk cabang olah raga beladiri karate 
Saat ini Kak Renata duduk di bangku kelas 9 c SMPN 2 KWADUNGAN, dan tetap aktif dengan disiplin ilmunya baik akademis maupun non akademik, khususnya Olahraga beladiri karate. Sukses selalu ya kak....
Video Latihan Kak Renata...
Renata Cahaya Shuhada

Suka artikel di atas, silakan ikuti blog kami, beri komentar berupa saran dan kritik yang membangun...Terima kasih.


Kamis, 03 Februari 2022

Formulir calon Peserta Didik Baru


 Berikut kami lampirkan Formulir Data Calon Peserta Didik SMPN 2 Kwadungan Tahun Pelajaran 2022 - 2023 

Link formulir : https://forms.gle/mrBiUuo8LqpLKfcP9

Silakan kalian mengisi link di atas ATAU menghubungi nomor WA berikut :

Rany Krisnasari, S.E : 082323421601

Heru Purwoko, S.Pd. : 081556455838

Budhi Prasetyo Haryono, S.Kom. : 087759299910

Mbak Chalisa : 082139824095

Mbak Dheva : 085606340876




Cari Blog Ini

Hari Ulang Tahun ke-19 SMPN 2 Kwadungan

 19 Th. SMPN 2 KWADUNGAN Plakat Berdirinya SMPN 2 Kwadungan Tak terasa 19 tahun berdiri, SMPN 2 Kwadungan di resmikan berdiri pada tanggal 2...